MALANG – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah, KH Muhammad Junaidi Hidayat, SH mengajak dosen-dosen Universitas Islam Malang (Unisma) untuk bersama-sama mendirikan pesantren. Ajakan tersebut disampaikan saat acara Mbalah Aswaja yang diadakan di Masjid Kampus Ainul Yaqin, Unisma, pada tanggal 21 Juni 2023.
Dalam upaya menghidupkan kembali martabat pesantren, Alumni PP Tebuireng menyampaikan semangat untuk mendirikan pesantren kepada dosen-dosen yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren. Ia menyayangkan fenomena pesantren yang dikelola oleh orang-orang tanpa latar belakang pesantren, yang berdampak negatif terhadap citra pesantren dan manajemennya yang tidak memiliki sikap wasathiyah.
Baca pula Gus Reza Berikan Tips Pernikahan pada Dosen dan Karyawan Unisma
Pesatren dan Sikap Wasathiyah
Mbalah Aswaja kali ini mengangkat tema tentang urgensi wasathiyah dalam menghadapi isu-isu kontemporer yang dihadapi umat. Menurut Pengasuh PP Al-Aqobah, KH Muhammad Junaidi Hidayat, SH , sikap wasathiyah merupakan sikap yang proporsional dan sejalan dengan garis besar keberagamaan. Namun, sikap wasathiyah tidak akan bisa dicapai oleh orang-orang yang tidak memiliki ilmu.
Seorang muslim yang menjunjung sikap wasathiyah mampu menjaga keseimbangan antara posisinya sebagai Abdullah dan Khalifatullah. Keduanya ada dalam satu individu muslim yang tidak lagi dipisahkan dalam setiap aktivitasnya. Sikap wasathiyah mencakup semua aspek kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat, tanpa memisahkan antara muamalah (urusan duniawi) dan ubudiyah (ibadah). Semua itu merupakan bagian yang tak terpisahkan.
Baca pula Semarak; Pelepasan Lulusan Pascasarjana Diiringi Gambus
Guru dari Rektor Unisma ini juga menekankan bahwa orang yang hanya memiliki semangat beragama tanpa ilmu pengetahuan sangat berbahaya jika mengelola sebuah pesantren. Ia menegaskan bahwa ilmu merupakan pondasi yang menjaga keutuhan agama, sedangkan aspek-aspek lain seperti ekonomi dan politik juga berperan dalam memperkuat agama.
KH Muhammad Junaidi Hidayat, SH menceritakan keberhasilannya dalam membangun pondok pesantren. Al-Aqobah memiliki beberapa desain pendidikan salah satunya, Al-Aqobah International School. Cabang lainnya memiliki takhasshush sendiri, seperti tahfid dan research.
Diharapkan dengan ajakan ini, para dosen Unisma yang memiliki latar belakang pesantren dapat berpartisipasi dalam mendirikan pesantren yang sesuai dengan kemampuannya. Pesantren pada dasarnya adalah tempat mengaji, mengaji ini mampu mengantarkan generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman. (AL/PPS)