IAI Bunga Bangsa Jalin Kerja Sama dengan UNISMA

Pascasarjana Institut Agama Islam (IAI) Bunga Bangsa Cirebon menjalin kerja sama dengan Pascasarjana Universitas Islam Malang. Perjanjian disepakati pada 12 Januari 2023 di gedung Utsman bin Affan lantai 7 ruang sidang KH. Wahab Chasbullah.

Dalam sambutannya, Rektor IAI Bunga Bangsa merasa pulang ke rumah ketika berkunjung ke Unisma. “Saya merasa Unisma ini sebagai rumah saya” tandasnya. Dr. H. Oman Fathurohman, M.A menjelaskan kini IAI Bunga Bangsa sedang dalam proses transformasi Universitas Bunga Bangsa, ijin sudah di kantongi.

Baca pula Siapkan Penelitian Berkualitas, Pascasarjana Adakan Klinik Proposal

Pak Oman bercita-cita Bunga Bangsa ke depannya produktif dalam riset. Peningkatan riset juga semata-mata merupakan cita-cita luhur dalam pengembangan pendidikan Indonesia. Prof Oman, benchmarking

Rektor Universitas Islam Malang, Prof. Dr. Maskuri, M.Si merasa senang, dan mempersilahkan belajar dari UNISMA. Kini, lembaga yang dipimpinnya telah memasuki milestone Entrepreneur University. “Milestone Research University sudah dipenghujung kita lewati, maka sangat tepat jika Universitas Bunga Bangsa melakukan benchmarking ke Unisma”.

Baca pula Pusat Kajian Deradikalisasi dan Multikultural Mendapat Dukungan Kedubes Indonesia di Cairo

Kerja sama dilanjutkan dan seminar dan benchmarking dengan tema “Design and Development of Islam Education Management toward Indonesia Gold 2045”. Ada 3 narasumber saat narasumber ini, di antaranya Dr. Muhammadun, M.Si dar Dosen IAI Bunga Bangsa Cirebon, Dr. Dian Muhammad Hakim, selaku Dosen Universitas Islam Malang dan Rudi Permana mahasiswa magister Manajemen Pendidikan Islam.

Muhammadun menjelaskan tentang Design Vision Educational Institution. menurutnya: dalam membangun visi pendidikan setidaknya 4 komponen di antaranya: tujuan, nilai, proses bisnis dan orientasi terhadap masa depan.

Baca pula S3 PAI Multikultural Raih Akreditasi Unggul, UNISMA Gelar Tasyakuran

Menurut Dian Tata Kelola Pengelolaan Pendidikan ada 3 proses yaitu: input value, process value dan output value. dari 3 itu prosesnya yang paling penting ialah processs value. Dian menulik cerita ibnu hajar asqolani yang melihat batu terlubang akibat tetesan air. dengan melihat itu, beliau menjadi terus belajar dan menjadi ulama besar.

Selain itu ada Rudi Permana, Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam tutut memberikan presentasi tentang kepemimpinan di era digital. Menurutnya, kepemimpinan di era digital menekankan pada persiapan terhadap perubahan bahkan menciptakan perubahan itu tersendiri.