S3 PAI Multikultural Uji Calon Doktor ke-105 dan ke-106

Calon doktor Hartini menyampikan isi disertasinya tentang PAI Multikultural

Malang – Program Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam (PAI) Multikultural kembali menggelar ujian terbuka bagi dua kandidat doktor, yakni Hartini, S.Pd., M.Pd., dan Lalu Jayadi, M.Pd. Keduanya tercatat sebagai calon doktor ke-105 dan ke-106 di program ini. Ujian terbuka tersebut dilaksanakan pada 25 Januari 2025 di Ruang Pusat Studi Jawa  Timur.

Sebagai bagian dari proses akademik, kedua kandidat mempresentasikan hasil penelitian disertasinya di hadapan tim penguji yang terdiri dari para profesor dan akademisi di bidang ini. Dewan penguji dipimpin oleh Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D dibantu oleh Prof. Djunaidi Ghony, M.A selaku ketua Prodi PAI Multikultural. 4 Penguji lainnya di antaranya Prof. Imam Suprayogo, Prof. Dr. Maskuri, M.Si., dan Prof. Abdul Haris, M.A.

Baca pula 2 Mahasiswa Doktor PAI Lulus Ujian Terbuka Hari ini

Hartini dan Lalu Jayadi meneliti isu-isu penting dalam bidang Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan multikultural yang relevan dengan kondisi sosial saat ini. Hartini mengangkat tema penelitian di desa Balun Lamongan, sedangkan Lalu Jayadi mengangkat penelitian di SMPN 1 Praya, Lombok Tengah.

Judul yang diangkat oleh hartini adalah “Modal sosial masyarakat dalam menyembangkan hidup harmoni prespektif Pendidikan Islam Multikultural di Balun, Turi Lamongan”.

Judul yang diangkat oleh Lalu Jayadi, mengangkat judul “Implementasi nilai-nilai Pendidikam Islam Multikultural dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Praya”.

Calon doktor Lalu Jayadi berfoto bersama dewan penguji ditemani keluarga, kerabat dan teman seperjuangan dalam menempuh program doktor
Calon doktor Lalu Jayadi berfoto bersama dewan penguji ditemani keluarga, kerabat dan teman seperjuangan dalam menempuh program doktor

Setelah pemaparan dan sesi tanya jawab yang berlangsung secara intensif, kedua calon doktor menerima hasil penilaian oleh dewan penguji. Pada sesi akhir, diumumkan hasil ujian yang menjadi penentu bagi mereka untuk meraih gelar doktor. Keduanya dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan.