Program S3 Pendidikan Agama Islam Multikultural adakan ujian disertasi terbuka dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Seluruh peserta yang mengikuti ujian terbuka memakai masker, menjaga jarak serta selalu siap hand sanitizer di ruangan.
Ujian S3 PAI Multikultural yang diselenggarakan pada Jumat 2 Juli 2021 ini juga dapat diikuti melalui channel Youtube Pascasarjana Unisma. Panitia membatasi jumlah peserta yang mengikuti secara luring, untuk mengurangi resiko paparan covid-19 yang akhir-akhir ini melonjak.
Baca pula Pascasarjana Lakukan Pelepasan Wisudawan dengan Prokes Ketat
Pemberlakuan prokes yang ketat ini tercermin dari ujian tiap sesi. Sesi pertama, mahasiswa atas nama Achmad Anwar Abidin, M.PdI hanya diikuti 3 orang dan 2 anak serta beberapa teman seangkatannya.
Achmad Anwar Abidin, M.Pd.I, mempresentasikan hasil penelitian berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam Multikultural dalam Menguatkan Perilaku Toleran Masyarakat Ngepeh, Rejoagung Ngoro Jombang”.
Baca pula Doktor PAI Paparkan Integrasi Nilai Multikultur di Poso
Sesi kedua pada ujian S3 ini juga menerapkan physical distancing, yang hanya didatangi keluarga dan beberapa kerabat.
Promovendus Khoirul Anwar M.Pd.I ini memaparkan data penelitian tentang nilai-nilai PAI Multikultural pada sekolah katolik yang memiliki siswa dari beragam latar belakang agama. Disertasi ini berjudul Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Multikultural (Studi Multisitus tetang Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Pelita Hati Jember dan SDK Santo Yusuf Sukoreno.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat tidak mengurangi esensi dari ujian S3 itu sendiri. Achmad Anwar Abidin dinyatakan lulus dengan pujian, Khoirul Anwar juga dinyatakan lulus dengan pujian. Keduanya resmi dapat menggunakan gelar doktor setelah dilakukan Yudisium.