Poso merupakan kota di daerah Sulawesi Tengah yang dilanda kerusuhan pada 20 tahun silam. Potret kerusuhan atas nama agama itu berhasil disajikan dalam penelitian Mahasiswa Program Doktor PAI Multikultural khusunya mengenai nilai multikultur yang tumbuh pascakonflik.
Penelitian yang dilakukan demi mendapat gelar Doktor ini dilakukan oleh Saepudin Mashuri, dosen IAIN Palu yang kini menjadi mahasiswa S3 Pendidikan Agama Islam (PAI) Multikultural. Proses integrasi nilai multikultur yang diteliti terbatas pada proses pembelajaran PAI di SMAN 3 Ploso dan SMKN 1 Poso.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini menggali data dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data diolah dengan interactive analysis untuk data situs tunggal dan comparative constant analysis untuk temuan lintas situs.
Integrasi nilai multikultur dibentuk melalui proses panjang yang ada di SMAN 3 Poso dan SMKN 1 Poso. 2 Sekolah ini didominasi oleh umat agama yang berbeda. SMKN 1 Poso yang didominasi oleh pemeluk Kristen dan SMAN 3 Poso oleh Muslim.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai multikultur yang terintegrasi dengan pembelajaran PAI di kedua sekolah yang kontekstual dengan realitas keragaman peserta didik. Nilai multikultural mencakup nilai universal yang terintegrasi di antaranya: saling memaafkan, kasih sayang, saling menghormati, kepedulian, toleransi, kebersamaan dan perdamaian.
Dalam rangka mendukung proses integrasi nilai mutlikultural di kedua sekolah tersebut, para guru PAI mendesain, menjalalankan, dan mengevaluasi pembelajaran seuai tujuan pembangunan karakter multikultural.
Pada hasilnya, pembelajaran PAI perspektif multikultural di kedua sekolah pascakonflik. Setidaknya menghasilkan 3 hasil dimensi kehidupan, yaitu: menangkal radikalisme, meningkatkan perdamaian di kedua sekolah khususnya dan mendukung perdamaian di daerah Poso. (AL/NAD/PPS)