Malang, 3 Juli 2024 — Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang (UNISMA) melaksanakan kegiatan Kandidat Magister Mengabdi (KMM) melalui pendampingan bagi mahasiswa S1 dalam pembuatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk media pembelajaran yang dirancang khusus bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kegiatan ini diadakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNISMA dan mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta, yaitu mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Matematika. Acara ini juga didampingi oleh Dr. Surya Sari Faradiba, S.Si., M.Pd. dan Yuli Ismi Nahdiyati Ilmi, M.Pd., dosen pengampu mata kuliah Math for Special Needs yang diajarkan pada semester 6.
Baca pula Mahasiswa Pascasarjana Unisma Perkuat Dasar-Dasar Trigonometri untuk Calon Guru Matematika
Pendampingan tersebut dipandu oleh dua fasilitator berpengalaman, yaitu Nur Nabilah Syahrur Rohmah, S.Pd. dan Ummi Kulsum, S.Pd., yang keduanya adalah mahasiswa S2 Pendidikan Matematika UNISMA. Mereka memberikan panduan komprehensif terkait pengembangan media pembelajaran yang efektif dan inovatif bagi siswa berkebutuhan khusus, serta cara melindungi karya tersebut melalui HKI.
Dalam paparannya, Nabilah menekankan pentingnya menyesuaikan media pembelajaran dengan kebutuhan khusus siswa, terutama dalam bidang matematika. “Penting bagi kita untuk memastikan bahwa media pembelajaran yang kita kembangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan unik siswa, agar materi matematika dapat diterima dan dipahami dengan baik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa perlindungan HKI memungkinkan karya tersebut untuk terus bermanfaat bagi banyak orang. “Dengan melindungi karya ini melalui HKI, kita tidak hanya menciptakan inovasi, tetapi juga memastikan bahwa karya tersebut bisa memberi manfaat jangka panjang,” jelasnya.
Sementara itu, Ummi menambahkan pentingnya pemahaman tentang HKI di dunia pendidikan. “HKI memberikan perlindungan hukum bagi para inovator pendidikan. Dengan demikian, karya-karya yang dihasilkan tidak hanya dilindungi, tetapi juga diakui secara legal,” paparnya.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini merasa sangat terbantu dan mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya HKI dalam pendidikan. Mereka juga merasa lebih termotivasi untuk menciptakan media pembelajaran yang orisinal dan bermanfaat, khususnya bagi siswa berkebutuhan khusus.
Salah satu peserta, Qasthiyah, menyampaikan kesannya terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses pendaftaran HKI dan pentingnya inovasi dalam pendidikan. Ini sangat membantu kami dalam memahami bagaimana melindungi karya kami serta memberikan manfaat yang lebih luas melalui perlindungan HKI,” tuturnya.
Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa S1 UNISMA dalam menciptakan media pembelajaran yang inklusif dan bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini juga memastikan bahwa karya-karya yang dihasilkan mendapatkan perlindungan hukum yang layak. Ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia pendidikan. (NAB/AL/PPS)