Universitas Islam Malang kembali meluluskan doktor PAI ke-134 dan 135. Doktor baru yang memiliki tentu takhassus penelitian dengan pendekatan multikultural.
Promosi doktor pertama diberikan kepada Irsyaddur Rofiq, yang berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Genealogi Pendidikan Islam Wasthiyah KH. A. Nawawi Abd. Jalil di Ponodok Pesantren Sidogiri dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam Multikultural.”
Doktor ke-34 ini diuji secara terbuka dengan 7 Penguji yang dipimpin oleh Rektor Prof. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D dan dibantu oleh sekretaris Prof. M. Mas’ud Said, M.M., Ph.D., penguji lainnya di antaranya: Prof. Imam Suprayogo, M.Si., Prof. Maskuri, M.Si., Prof. Nur Syam, M.Si., Prof. Prof. Djunaidi Ghony, M.A., dan Dr. Syamsu Madyan, Lc., M.A.
Para penguji melakukan tanya jawab mendalam untuk menggali kedalaman analisis yang dilakukan oleh Promovendus. Salah satu yang signifikan ialah mengubah judul dari Genealogi Pendidikan Islam Wasathiyah menjadi Genealogi Islam Wastahiyah. Perubahan ini tentu sesuai dengan isi disertasi yang lebih pada tentang pemikiran Islam Wasathiyah ala KH. A. Nawawi Abd. Jalil, bukan dari sisi pemikiran pendidikannya.
Ujian pertama ini ditutup oleh doa dari Pengasuh Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan, K.H Abdul Mujib. Doa terpanjat dengan khusyuk, munajat-munajat dilangitkan agar ilmu yang diperoleh para kandidat doktor semakin bermanfaat dan kampus unisma makin maju ke depannya.


Pada kesempatan yang sama, Unisma juga meluluskan doktor ke-35, yaitu Imam Athoir Rokhman, M.Pd. Dosen di STAI Ma’had Ali Al-Hikam ini mempertahankan disertasi berjudul “Trilogi Pesantren dalam mewujudkan karakter santri perspektif Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam.”
Disertasi ini mengupas tuntas peran pesantren dalam membentuk karakter santri melalui pendekatan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai multikultural. Promovendus dibimbing oleh Prof. H. M. Mas’ud Said., MM., Ph.D dan Prof. Djunaidi Ghony, M.A.
Baca pula Doktor PAI Teliti Islam di Jepang dan Pendidikan Karakter di UNISKA
Pada akhir sesi pada ujian terbuka tersebut diumumkan perolehan nilai yang dicapai oleh masing-masing promovendus. Irsyaddur Rofiq mendapatkan predikat dengan pujian, sedangkan Imam Athoir Rokhman berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Kelulusan kedua doktor ini semakin mengukuhkan komitmen Unisma dalam mengembangkan kajian keislaman yang relevan dengan tantangan zaman, khususnya dalam konteks keberagaman masyarakat Indonesia. Selamat kepada Dr. Irsyaddur Rofiq dan Dr. Imam Athoir Rokhman!🎓

