Bambang Utomo Menjadi Lulusan S3 PAI Unisma ke-136

Bambang Utomo, Penyuluh Agama dari Bojonegoro yang menyandang gelar doktor

Malang – Bambang Utomo berhasil peroleh gelar Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Multikultural dari Universitas Islam Malang (Unisma), mencatatkan namanya sebagai lulusan S3 PAI Unisma yang ke-136. Kelulusan ini dipastikan setelah ia berhasil mempertahankan disertasinya dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor pada selasa, 30 September 2025.

Disertasi yang dipertahankan oleh promovendus berjudul Konstruksi Sikap Toleran di Tengah Heterogenitas Sosial Keagamaan Perspektif Pendidikan Islam Multikultural Masyarakat Kolong Ngasem Bojonegoro”. Penelitiannya ini menggali secara mendalam bagaimana sikap toleran dibangun dan diinternalisasi dalam masyarakat yang beragam pada Desa Kolong, khususnya melalui lensa Pendidikan Islam Multikultural.

Ia dibimbing oleh tim promotor yang mumpuni, yaitu Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., selaku Promotor, dan Prof. Djunaidi Ghony, M.A., sebagai Co-promotor.

Ujian Terbuka Promovendus Bambang Utomo dipimpin langsung oleh Rektor Unisma, Prof. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D dan dibantu oleh Direktur Pascasarjana, Prof. M. Masud Said, MM., Ph.D sebagai sekretaris. Jajaran penguji yang turut menguji kedalaman dan keluasan disertasinya adalah para pakar di bidangnya, termasuk Prof. Dr. Imam Suprayogo, Prof. Dr. Nur Syam, M.Si., Prof. Dr. Maskuri, M.Si., dan Dr. Moh. Afifulloh, M.Pd.

Baca pula Unisma luluskan Doktor PAI ke-134 dan 135.

Selama sesi pendalaman, beberapa penguji memberikan catatan kritis dan pertanyaan yang menguji pemahaman. Prof. Nur Syam mendalami tentang penggunaan perspektif Pendidikan Islam Multikultural. Ia menyarankan perlunya penekanan yang lebih jelas pada perspektif spesifik yang digunakan, misalnya sisi konformitas atau akomodatif multikulturalisme.

Prof. Imam Suprayogo mempertanyakan pemilihan dan maksud dari kata “cendekia” yang sering digunakan dalam ujian berlangsung. Dr. Moh. Afifulloh menguji dan mengonfirmasi keabsahan data yang direkam selama penelitian.

Prof. Djunaidi Ghony menguji dari sisi metodologi yang digunakan. Prof. Junaidi Mistar di data turut menguatkan pemahaman Promovendus mengenai konsep yang dicetuskan Peter Berger tentang konstruksi sosial, khususnya pada konsep internalisasi, eksternalisasi, dan objektifikasi.

Setelah melalui proses ujian yang intens dan pendalaman yang komprehensif, Promovendus Bambang Utomo dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Dengan kelulusan ini, Bambang Utomo diperbolehkan menggunakan gelar Doktor setelah proses yudisium resmi dilaksanakan.

Ujian dilangsungkan secara paralel, selanjutnya Drs. Ahsanul Haq, M.Pd mengikuti ujian terbuka sebagai lulusan ke-137.