Sebanyak 20 orang calon mahasiswa memperebutkan beasiswa doktor PAI yang diberikan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur di Pascasarjana Unisma. 20 orang tersebut bersaing pada seleksi tahap 2 yang dilaksanakan di gedung Ali bin Abi Tholib Universitas Islam Malang pada 11/08/2022.
Seleksi yang berlangsung selama 1 hari tersebut menguji 2 subjek. Pertama, menguji kompetensi calon mahasiswa untuk membaca kitab kuning yakni Fathul Mu’in. Kedua, menguji kualitas proposal disertasi yang ditulis calon mahasiswa untuk memastikan kualitas akademik mahasiswa.
Baca pula Rektor Unisma Apresiasi Capaian Kelulusan Tanpa Tesis
Calon mahasiswa program doktor ini berasal dari kampus berlatarbelakang pondok pesantren di Jawa Timur. Bisa PTKI pesantren atau Ma’had Aly. Seluruh calon mahasiswa tersebut juga telah terdaftar sebagai dosen tetap ber-NIDN kampus.
20 peserta ini telah diseleksi pada tahap pertama. Peserta yang berminat beasiswa doktor ini berasal dari 19 pondok pesantren yang tersebar di Jawa Timur.
Seleksi subjek pembacaan kitab kuning diujikan oleh Dr. KH. Abdul Haris, M.Ag. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Bidayah Tegal Besar, Kaliwates, Jember sekaligus ketua majelis ulama Indonesia (MUI) Jember.
Seleksi subjek kualitas proposal disertasi dilakukan oleh Prof. Dr. Maskuri, M.Si dan Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D. penunjukan oleh LPPD ini juga sejalan bahwa Prof. Maskuri dan Prof Masud masing-masing adalah rektor Unism dan Direktur program pascasarjananya. Penunjukan penguji diberikan langsung oleh Kepala LPPD Jawa Timur, Prof. Dr. Halim Soebahar.
Ujian ini juga dipantau oleh tim LPPD yakni, Abdul Ghofur, S.Pd, dan didampingi oleh Ahmad Rifa’i dan Amir Mujianto. (AL/PPS)