Sumenep – Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Semester 3 sukses menggelar Kandidat Magister Mengabdi (KMM) pada Kamis (14/12/2023).
Kegiatan tersebut mengusung tema ‘Pembelajaran Berdiferensiasi’ yang diikuti oleh puluhan mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumenep.
Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi
Akh. Fauzi dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran dimana peserta didik dapat mempelajari materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing.
“Sehingga peserta didik tidak mengalami frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya,” katanya, Kamis (14/12/2023).
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memberikan keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik. Kebutuhan itu selaras untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar mereka yang berbeda-beda.
Baca pula Unisma Kukuhkan Prof. Dyah dan Prof. Woro Sebagai Guru Besar
“Ada empat ciri pembelajaran berdiferensiasi: (1) berfokus pada kompetensi pembelajaran, (2) evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodir ke dalam kurikulum, (3) pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel, dan (4) peserta didik menjadi pembelajar yang aktif,” katanya merinci.
Sementara itu, Fitria menambahkan bahwa peserta didik ada 3 kebutuhan belajar yang berbeda-beda yaitu kesiapan belajar siswa, profil belajar siswa, dan minat siswa.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa, profil belajar siswa dimaksudkan adalah preferensi terhadap lingkungan, preferensi gaya belajar, pengaruh budaya, dan kecerdasan majemuk.
“Sedangkan kesiapan belajar bersifat mendasar-transformatif, konkrit-abstrak, sederhana-kompleks, terstruktur-terbuka, bergantung-mandiri, lambat-cepat,” jelasnya.
“Juga gaya belajar terdiri dari auditori (belajar dengan mendengarkan), visual (belajar dengan melihat), Kinestetik (belajar dengan melakukan,” imbuhnya.
Aspek-Aspeknya
Selanjutnya, Febrianti menjelaskan tentang aspek-aspek Pembelajaran Berdiferensiasi yang terdiri dari 4 yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, diferensiasi produk, dan diferensiasi lingkungan.
Konten merupakan materi yang diajarkan atau disampaikan pada peserta didik. Pada aspek konten dalam penerapan pembelajaran diferensiasi, seorang pengajar melakukan diferensiasi yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari peserta didik dalam proses pembelajaran.
“Selain itu, seorang pengajar perlu untuk dapat mengetahui hal-hal yang perlu untuk dipelajari oleh setiap peserta didik,” tegasnya.
Sedangkan Proses hendaknya bervariasi sesuai dengan gaya belajar, aktivitas, dan pengelompokan peserta didiknya.
“Diferensiasi pada proses, peserta didik akan mendapatkan informasi tentang pembelajaran yang baru dan mendapatkan cara belajar sesuai dengan kemampuan peserta didik,” tegasnya.


Kemudian, Siti Nur Jamilah menambahkan bahwa diferensiasi lingkungan adalah suatu kondisi, pengaruh, serta rangsangan yang berasal dari luar, yang memberi pengaruh pada peserta didik.
“Lingkungan belajar yang mendukung dapat mengoptimalkan kondisi kelas secara fisik maupun psikologis. Kondisi tersebut akan membantu peserta didik untuk belajar sendiri maupun secara berkelompok,” ulasnya.
Yang terkahir, diferensiasi pada produk berupa variasi hasil dari tugas pembelajaran, atau variasi untuk penilaian hasil belajar peserta didik.
“Tugas dan penilaian untuk masing-masing peserta didik dibuat beragam namun masih tetap mengacu pada tujuan pembelajaran yang sama,” tukasnya