Malang, Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Multikulutural genjot lulusan berkualitas memalui ujian dan dibimbingan yang berikan. Hari ini, selasa, 3 Desember 2024, Program Doktor melaksanakan dua ujian disertasi secara maraton.
Awal Desember 2024 ini, Pascasarjana UNISMA mempromosikan promovendus Taufik dengan judul disertasi Implementasi Nilai Pendidikan Islam Muktikuktural di Pesantren Karay Gending Sumenep.
Pada sesi selanjutnya mempromosikan promovendus Imam Alfafan dengan judul disertasi Spirit Pendidikan Islam Multikultural Sebagai Resolusi Konflik Agama di Desa Pancasila Kab. Dompu.
Bertempat di Pusat Studi Jawa Timur, Prof. H. M. Mas’ud Said, M.M., Ph.D selaku Direktur Pascasarjana Unisma mengundang para penguji guru besar internal dan eksternal ternama untuk memastikan kualitas ujian.
Baca pula Pertajam Pendidikan Keluarga sebagai Resolusi Krisis Adab Generasi Tak Beradab
Penguji eksternal yang didatangkan [ada ujian ini adalah Prof. Abdul Haris UIN Maulana Malik Ibrahim Mlaang dan Prof. Dr. Suko Susilo, M.Si dari Universitas Islam Tribakti (UIT) Kediri.
Majelis Guru Besar dipimpin oleh Prof. Junaidi Mistar, Ph.D yang juga Rektor Unisma dan Prof. H. M. Mas’ud Said, M.M., Ph.D selaku sekretaris. Penguji internal lainnya yaitu Prof Dr H Imam Suprayogo Prof. Dr. Maskuri Bakri, Msi, dan Prof Dr. Junaidi Ghoni,
Baca pula Prodi MM UNISMA Terima 33 Mahasiswa Baru Program RPL TA 2024-2025 Gasal
Pascasarjana Unisma bertekad mendorong agar calon doktor selesai tepat waktu. “Disertasi PAI multikultural seharusnya menyumbang kebaruan (novelty) bagi ilmu, menyumbang teori baru” papar lulusan Flinders Unisversity ini.
Mas’ud Said sebagai Direktur dan tim bekerja keras, terencana mendukung visi Unisma untuk menjadi Universitas kelas dunia, penuh inovasi penelitian yang berkelas dunia sehingga lulusan berkualitas tercipta dari aktivitas ini.
“Kami mendorong mahasiswa untuk mempublikasikan penelitian disertasi melalui jurnal yang terindeks scopus” tandas ketua PW ISNU Jawa Timur tersebut.
Prof. Junaidi Ghony Ka Prodi S3, mendorong agar mahasiswa digodog kemampuan lapangannya, sehingga menyumbang temuan terbaru dalam disertasinya.
Hasil dari usaha “good university governance”, program Doktor menelorkan 104 orang doktor yang berkiprah di masyarakat. (MMS/AL/PPS)