Prof. M. Mas’ud Said Menjadi Pembicara One Day International Seminar

prof masud menjadi pembicara international seminar

Direktur Pascasarjana Unisma, Prof. H. M. Mas’ud Said menjadi pembicara pada one Day International Seminar on “Islam, Nahdlatul Ulama, and Religious Deradicalisation” pada senin 20/3 di Hall Abdurrahman Wahid, Malang.

Pembicara internasional lain yang menjadi pembicara di antaranya: Prof. Ron Luken-Bull, Ph.D., Prof. Greg Barton, Ph.D., Prof. Greg Fealy, Ph.D., Prof. Nadirsyah Hosen, Prof. Ali Ramdhani, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, dan Fauzan Alfas, M.H.

Baca pula Seminar Nasional dalam Rangka HUT Jawa Timur yang Ke-76 dengan Tema “Skenario Smart Province Menuju Jatim bangkit”.

Direktur Pascasarjana menyampaikan materi tentang gerakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama. Role Model ISNU Jawa Timur yang digagas Prof Mas’ud adalah Gus Dur. Tentu juga keteladanan Nabi Muhammad SAW menjadi figur utama dalam berkativitas.

Menurut Mantan Ketua PMII Kota Malang tersebut, Gus Dur adalah tokoh NU, bapak bangsa, tokoh kedamaian dan lintas agama dan dihormati masyarakat internasional. Gus Dur menjadi contoh bagaiamana spiritulitas berkelindan dengan realitas.

Direktur Pascasarjana menyitir pendapat Prof. Nurcholis Majid yang menyatakan bahwa NU pada tahun 2020 akan panen doktor. Hal itu terbukti sekarang, dari banyaknya doktor dan intelektual dari kalangan Nahdlatul Ulama.

Melalui ISNU Jawa Timur, Prof. Masud telah membuat terobosan program untuk kebuntuan dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Program strategis di antaranya: Proliferasi Ajaran Aswaja melalui DINUN, Kaderisasi 1000 kader untuk NU, dan pembinaan UMKM melalui sertifikasi halal.

Alumni Flinders University ini menjelaskan bahwa DINUN menjadi program utama dalam deradikalisasi agama. DINUN berisi dengan intelektual yang juga santri memiliki pengetahuan mendalam tentang agama dan memiki wawasan nasional dan internasional.

Kaderisasi NU sangat penting menurut Prof. Mas’ud. Kaderisasi melalui (dulu disebut) MKNU menjadi kebutuhan organisasi. Tidak hanya mengisi kokosongan ideologis namun juga mengorkestrasi gerakan pada sarjana.

Baca pula Don’t Sell, Just Make Friends.

Pada diskusi yang dipantik peserta, prof Masud menyadari bahwa ISNU belum menyentuh semua lini. Kebutuhan konten pendidikan dan konten digital mutlak diperlukan untuk menjangkau semua segmen pada semua umur.

Usai Prof. Mas’ud Said menyampaikan materi, pembicara International Seminar selanjutnya Prof. Greg Barton, dari Deakin University. Dilanjutkan Ning Alisa selaku Kordinator Jaringan Nasional Presidium Nahdlatul Ulama.