Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si memberikan proses kunci kesuksesan untuk Wisudawan Pascasarjana periode 69. Paparan proses kunci tersebut di antaranya change, grow, reform dan sustainable.
Paparan ini disampaikan pada pelepasan calon wisudawan yang dilaksanakan kemaren (24/2). Kegiatan di hotel Swiss Bell-in ini diselenggarakan untuk melepas lulusan periode ke-69 sekaligus mengapresiasi lulusan yang memiliki prestasi terbaik.
Baca pula Rektor Unisma Apresiasi Capaian Kelulusan Tanpa Tesis
Proses Kunci Kesuksesan
Menurut Prof. Maskuri, M.Si proses kunci kesuksesan yang pertama ialah change. Perubahan (change) tidak dapat dihindari, maka setiap lulusan wajib memiliki mindset perubahan, sehingga hidup selalu dinamis dan mencari sesuatu yang lebih baik.
Proses kunci yang kedua ialah grow. Pertumbuhan (grow) diperoleh dari perubahan yang di peroleh sedikit demi sedikit. Pertumbuhan bisa dilihat secara kualitatif maupun kuantitatif.
Proses kunci selanjutnya ialah reform. Reformasi (reform) ialah perubahan mendasar pada tatanan organisasi ataupun masyarakat. Reform diperoleh dari proses belajar dan perubahan dilakukan yang terus-menerus.
Proses kunci kesuksesan terakhir ialah sustainable. Keberlanjutan (sustainable) harus ada di setiap proses perubahan. Tanpa adanya keberlanjutan, setiap perubahan, pertumbuhan, dan reformasi tidak ada artinya.
Alumni Kebanggaan Unisma
Guru besar bidang Pendidikan Agama Islam ini mengingatkan bahwa hubungan Alumni dan unisma sangat terkait. Bagi Unisma, Alumni lah yang dibanggakan untuk terus berperan di tengah masyarakat.
Bagi Alumni, Unisma adalah tempat belajar dan tempat guru-guru untuk menimba ilmu. Hubungan guru murid abadi, tidak ada mantan guru dalam kamus Unisma.
Unisma telah terakreditasi “Kampus Unggul”, alumni Unisma haram merasa minder. Mahasiswa dari berbagai perjuru dunia pun belajar di kampus NU terbaik di Indonesia. Untuk itu, Unisma meningkatkan pembelajaran yang efektif untuk mahasiswa internasional.
Rektor Unisma yang sekaligus alumni Unisma ini mengajak seluruh alumni untuk bangga terhadap progres dan proses perubahan Unisma. Meski proses pembelajaran tidak dirasakan oleh alumni ketika dulu mengenyam pendidikan. (AL/PPS)
