Dua Dosen STAI Raih Gelar Doktor

Baru saja, telah diselenggarakan Sidang Terbuka untuk Mufiqur Rahman dan Moh. Sayyi. Keduanya merupakan Dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Khairat Pamekasan sekaligus mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Multikultural, Program Pascasarjana Universitas Islam Malang.

Sidang Terbuka sesi pertama, menghadirkan Mufiqur Rahman memaparkan 3 temuan dalam penelitiannya yang berjudul, “Internalisasi Nilai Kesetaraan dalam Pendidikan Pesantren Mu’adalah; Studi Multi Situs di Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (TMI) Al-Amien dan Dirasah Al-Mu’allimin (DMI) Al-Hamidy Banyuanyar”.

Terdapat 3 temuan dalam penelitian tersebut. Temuan pertama menunjukkan adanya nilai kesetaraan dalam pendidikan pesantren mu’adalah. Nilai tersebut adalah nilai spiritual, nilai integritas keislaman dan keindonesiaan, serta nilai sosial berdasarkan local culture.

Baca pula Promovendus Didampingi Saat Ujian

Kedua, nilai dan budaya tersebut diaktualisasikan melalui kebijakan rasional, pembelajaran berbasis equity pedagogy, keberadaan Kyai sebagai role model, dan kompetensi kesetaraan. Temuan terakhir menunjukkan bahwa model internalisasi nilai dalam pesantren mu’adalah menganut model Spiritual Humanisme Teosentris dan Model Egalitarian and Muticultural Social Justice Education.

,
Ketua Sidang memberikan hasil ujian kepada Mufiqur Rahman

Sidang untuk Calon Doktor, Ach. Mufiqur Rahman berlangsung sejak pukul 07.45 hingga pukul 10.00. Sidang Terbuka kemudian dilanjutkan dengan Promovendus Mufiqur Rahman setelah sesi istirahat.

Baca pula 3 Mahasiswa Ujian Disertasi Secara Tertutup

Sama halnya dengan promovendus sebelumnya, terdapat 3 temuan yang disampaikan Promovendus Ach. Sayyi dalam disertasi berjudul “Pendidikan Islam Moderat; Studi Internalisasi Nilai Pendidikan Islam Moderat di Pesantren Annuqoyah Daerah Lubangsa dan Pesantren Annuqayah Daerah Latee Guluk-Guluk Sumenep”.

Ach. Sayyi saat mempertahankan penelitiannya

Temuan pertama menunjukkan bahwa tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai pendidikan Islam moderat di Pesantren Annuqayah bermuara dari visi dan misi, kurikulum, pola interaksi, serta budaya dan tradisi Pesantren Federasi Annuqayah yang dikembangkan. Seperti halnya acabis, dan andhep asor. Temuan kedua, proses pendidikan Islam di Pesantren Federasi Annuqayah terinternalisasi melalui kegiatan dan ragam dimesi pendekatan. Sedangkan temuan terakhir menunjukkan adanya model pendidikan Islam moderat terkonstruk melalui social skill.

Promovendus dan keluarga berfoto bersama Dewan Penguji setelah acara berakhir

Keduanya lulus dengan predikat “Dengan Pujian”. Selamat mengemban amanah dan gelar Doktor, Dr. Mufiqur Rahman dan Dr. Ach. Sayyi!. Semoga ilmu yang didapat mampu membawa perubahan di lembaga tempat mengabdi. (Nad/Al/PPS)