Doktor UNISMA, Dr. M. Muhibbin, Wawancara di TV Malaysia

UNISMA tidak berlebihan jika dipandang sebagai salah satu kompetitor berat bagi perguruan tinggi swasta di negeri ini. Perubahan dan perkembangan telah terjadi secara terus-menerus, tiadak waktu tanpa perubahan dan peningkatan. Soal dosen tidak diragukan, bukan hanya manggung di dalam negeri, tetapi beberapa dosen UNISMA telah manggung di negeri orang. Salah satunya adalah Dr. K. H. M. Muhibbin, M.Hum.

Beberapa hari kemarin, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2019, Dr. Muhibbin diwawancarai di TV.Malaysia pada Forum Kebangsaan Sempena Bulan Kemerdekaan Malaysia dan Indonesia di International Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS) Malaysia.

Wawancara di TV kesukaan mahasiswa Malaysia tersebut, Dr. Muhibbin menjelaskann tentang titik kesamaan antara Malaysia dan Indonesia tentang perjuangan kemerdekaan. Penentuan hari kemerdekaan 17 Agustus 1945 Indonesia adalah hasil isticharoh Hadratus Syaikh K. H. Hasyim Asy’ari, sedangkan tanggal 17 Agustus 1957 merupakan hari kemerdekaan Malaysia hasil isticharoh Syaikhul Islam Tuan Guru Abdullah Fahim, seorang Ulama’ besar di Malaysia.

Baca pula Menerima Tamu Kepala UPT BRI Unisma dan Direktur Rumah Sakit Unisma

Tema wawancara Dr. Muhibbin di TV Malaysia mengisyaratkan bahwa antar Malaysia dan Indonesia berorientasi menari titik temu untuk kemajuan bangsa dan negaranya melalui kerjasaman antar negara yang solid.

Perguruan Tinggi di Malaysia, khususnya IAIS menjadi salah satu tujuan UNISMA untuk melakukan berbagai kegiatan ilmiah melalui kerjasama resmi (MoU), termasuk seminar internasional. Kehadiran Dr. Muhibbin di Malaysia tak urung kian mendongkrak kepercayaan masyarakat pada UNISMA, khususnya Pascasarjana UNISMA.