Unisma Teken MOU dengan Regen Power

kerjasama dengan regen power

Universitas Islam Malang (Unisma) teken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Regen Power Australia. Penandatangan MoU ini dilaksanakan sesaat sebelum International Webinar bertema “Energy Capacity Building in Indonesia”. MoU yang ditandatangani pada 17 Juli 2020 ini digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan energi berbasis matahari. Yang dalam hal ini Fakultas Teknik Unisma menjadi lokus kerjasama, sesuai bidang keilmuannya.

Agenda kolaborasi Unisma, Regen Power Australia, dan Regen Power Indonesia ini dipandu oleh Dr. Imam Wahyudi Karimullah, S,Pd., M.A. Pembukaan Webinar sekaligus penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor Unisma, Prof. Maskuri, M.Si, didampingi Warek 1 Prof. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D, Warek 4 Dr. Ir. Istirochah Pujiwati, M.P, serta Direktur Pascasarjana Prof. M. Mas’ud Said, Ph.D dan Dekan FT Unisma yang memimpin doa saat pembukaan acara.

Rektor Unisma menyebutkan bahwa Unisma menyambut baik acara Webinar internasional dan sekaligus mendukung kerjasama yang dilakukan untuk pengembangan SDM dan teknologi.

Baca pula Budikdamber, Inovasi Ketahanan Pangan Unisma

Selepas penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan Webinar yang dipandu oleh Efendi S. Wirateruna, S.T., M.Sc selaku International Division Fakultas Teknik Unisma.

Webinar dimulai dengan sambutan oleh Komisioner for Western Australia-Indonesia, Jennifer Matthews. Matthews mengaku bangga dengan adanya kerjasama yang menjadi momentum 30 tahun persaudaraan Australia Barat dan Jawa Timur ini. Dalam kesempatannya, Matthews juga mengajak Direktur Energi Australia Barat untuk mempresentasikan kemampuan dan regulasi Australia Barat dalam sektor energi terbarukan.

Setelah sambutan Matthews, Ketua Program Studi Teknik Elektro Unisma, Asst. Prof.  M. Jasa Afroni, Ph.D memaparkan prospek pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia. Berdasarkan geografi Indonesia yang luas dengan kondisi mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, serta terjangkau bagi masyarakat, pembangkit listrik tenaga matahari jelas bermanfaat bagi Indonesia. Selain itu, Afroni mengemukakan perihal energi terbarukan dari kacamata regulasi dan progresnya di Indonesia.

Di penghujung acara, Prof. Chem Nayar, Direktur Regen Power serta Direktur Radiant Solar memperkenalkan profil Regen Power Australia dan desain pengembangannya di Indonesia. (AL/NAD/PPS)