Promosi Doktor Halim dan Palili

Hari ini, Rabu 21 Oktober 2020, Program Doktor Pendidikan Agama Islam Multikultural menggelar 2 promosi doktor. Promosi Doktor yang juga disebut sebagai sidang terbuka menguji Abdul Halim pada 13.00 dan Sampara Palili pada 15.00.

Abdul Halim, promovendus dalam sidang pertama, mempresentasikan penelitian berjudul “Multikulturalisme dalam Perspektif Guru Pendidikan Agama Islam. (Kajian Fenomenologi pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) Kabupaten Mojokerto).

Abdul Halim saat memaparkan hasil penelitiannya dihadapan Dewan Penguji

Penelitian tersebut memaparkan 3 temuan. Pertama, interaksi guru PAI terhadap simbol-simbol multikultural menghasilkan pemaknaan sikap saling menghormati berdasarkan multiculturalism perspective based on Islam values. Kedua, perspektif multikulturalisme ini terbentuk oleh lingkungan multikultur dan terwariskan dari proses pendidikan di sekolah, keluarga, dan tokoh idola. Temuan ketiga ialah menjadikan multikulturalisme sebagai basis pembelajaran PAI.

Baca pula S3 PAI Siapkan Re-Akreditasi

Promosi Doktor untuk Sampara Palili digelar pada 15.30 WIB. Dosen STIT Sunan Giri Bima tersebut mempresentasikan penelitiannya mengenai budaya lokal. “Internalisasi Nilai Budaya Lokal Melalui Pendidikan Agama Islam dalam Mengoptimalkan Mutu Peserta Didik Sekolah Dasar Islam Terpadu Ikhtiar Makassar”.

Sampara Palili tengah mempertahankan Disertasinya dihadapan Dewan Penguji

Penelitian kualitatif di atas menggunakan pendekatan fenomenologi. Serta menentukan sumber data menggunakan purposive sampling dan snowball sampling.

Penelitian ini menjawab 4 pertanyaan. Pertama, apa sajakah nilai budaya lokal yang diinternalisasi melalui PAI dalam mengoptimalkan mutu peserta didik. Kedua, Bagaimana proses internalisasi budaya lokal melalui PAI dalam mengoptimalkan mutu peserta didik. Ketiga, Bagaimana mutu peserta didik setelah dilakukan internalisasi nilai budaya lokal. Dan terakhir, bagaimana model internalisasi nilai budaya lokal melalui PAI dalam mengoptimalkan mutu peserta didik.

Baca pula Seminar Proposal Anton Sugianto

Salah satu temuan penelitiannya menggunakan istilah daerah yang ternyata merupakan nilai-nilai lokal hasil internalisasi nilai-nilai PAI. Nilai tersebut antara lain, anyyomba ripuangnge, sipakatau, sipakalebbi, sipakainge, siri, pace, assipalalo, assibantu, mangkasa, tepa wattu, baji kana, baji sipa, atojeng-tojeng, jujuru, appigau kale-kale, dan atanggung jawab.

Promosi Doktor kali ini menghadirkan 7 guru besar. Prof. Dr. Maskuri, M.Si, Rektor Unisma selaku ketua sidang, Prof. M. Mas’ud Said, Ph.D, Direktur Pascasarjana yang bertindak sebagai Sekretaris Sidang. Serta 5 penguji lainnya yakni Prof. Dr. Djunaidi Ghony, Prof. Dr. Imam Suprayogo, Prof. Junaidi, Ph.D, Prof. Dr. Yaqub Cikusin, serta Prof. Dr. Imron Arifin, Guru Besar Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Untuk diketahui, selain dihadiri oleh peserta sidang secara langsung, Promosi Doktor juga disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Pascasarjana Unisma. (Nad/Al/PPS)