Artikel Wisudawan MPt Tembus SINTA 3

artikel sahlan dan gusta tembus sinta 3

2 wisudawan Magister Peternakan (MPt) Pascasarjana Unisma berhasil menembus SINTA 3. Kedua wisudawan tersebut adalah Ahmad Sahlan Ali dan Gusfarisa Rafika Putri.

Artikel berjudul “Profil Stres pada Induk Kambing Peranakan Ettawah (PE) Pasca Melahirkan” karya Sahlan terbit di Jurnal Sain Peternakan Indonesia. Sedangkan “Identifikasi Total Protein dan Fraksi Protein Induk Kambing Peranakan Ettawah Beranak Kembar dan Tunggal” karya Gusfarisa diterbitkan oleh Jurnal Ternak Tropika.

Baca pula Rektor Himbau Lulusan Tujukkan Daya Saing

Penelitian Sahlan menunjukkan bahwa profil stress pada induk kambing pasca kelahiran tunggal lebih rendah dari pada induk kambing pasca kelahiran kembar. Hal ini didasarkan dengan kondisi faali (suhu rektal, denyut nadi dan respirasi) serta jumlah komponen darah yang meliputi leukosit, neutrofil dan limfosit

Kondisi faali induk kambing kelahiran tunggal lebih mendekati normal dibanding kambing kelahiran kembar. Suhi rata-rata kelahiran tunggal mencapai 41,1 C sedangkan sehu rata-rata kambing kelahiran kemar 43,17 C. Begitu pula dengan respirasi dan denyut nadi lebih tinggi dibanding kambing kelahiran tunggal.

Sedangkan data komponen darah didapat leukosit dan neutrofil kambing kelahiran kembar lebih besa dari kambing kelahiran tunggal. Tingginya leukosit dan neutrofil akibat pelepasan kortisol yang disebabkan stres pada kambing. Sedangkan jumlah limfosit berada dikisaran normal, meski mendekati titik terendah.

Baca pula Unisma Susun Pedoman Standar Pelayanan Lansia Bersama Dinsos Jatim

Artikel dari wisudawan Gusfarisa juga menembus SINTA 3 berdasar pada penelitian jumlah protein dan faksi protein pada kambing peranakan tunggal dan kembar.

Hasil penelitian menunjukkan total protein kelompok induk kambing beranak kembar berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi 31,68% dibanding kelompok induk kambing beranak tunggal.

Faksi albumin pada induk kambing beranak kembar berbeda sangat nyata lebih tinggi 21,43% dibandingkan dengan beranak tunggal. Sedangkan kadar globulin induk kambing beranak kembar berbeda nyata lebih tinggi 26,89% dibandingkan dengan beranak tunggal.

Total protein dan fraksi protein (albumin dan globulin) lebih tinggi pada induk beranak kembar dapat membantu perkembangan anak dapat maksimal. Implikasinya, pemberian pakan pada induk beranak kembar perlu ditingkatkan minimal 32 % sejak awal kebuntingan.

Untuk diketahui, SINTA meliputi pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yakni kinerja peneliti, jurnal, institusi IPTEK, dan penulis jurnal. Selain itu SINTA merupakan alat pengindeks internasional untuk arsip jurnal, buku, artikel, dan karya ilmiah lainnya. (AL/NAD/PPS)